Viral perdagangan Ginjal untuk transplantasi, tapi taukah kamu transplantasi ginjal?

@dokterdecsa

Transplantasi ginjal adalah prosedur medis yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa pasien yang mengalami gagal ginjal tahap akhir. Gagal ginjal tahap akhir adalah kondisi di mana ginjal sudah tidak dapat berfungsi lagi, dan ini bisa sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Penyebab utama dari kondisi ini meliputi diabetes, hipertensi, dan glomerulonefritis. Pasien dengan diabetes dan hipertensi harus sangat berhati-hati untuk menghindari kondisi ini.

Transplantasi ginjal melibatkan menanam ginjal donor ke dalam tubuh pasien yang membutuhkan. Donor ginjal dapat hidup atau meninggal, dan yang terpenting dalam prosedur ini adalah agar organ yang akan ditanam cocok dengan penerima. Kesesuaian ditentukan oleh tipe darah, dan uji kompatibilitas genetik dan antibodi. Donor ginjal yang hidup biasanya adalah kerabat atau teman dekat, tetapi donasi anonim juga dimungkinkan. Donor yang hidup harus dalam kondisi kesehatan yang baik, dan memilih untuk mendonorkan dengan bebas dan tanpa paksaan.

Namun, perlu diketahui bahwa penjualan dan pembelian organ adalah ilegal di Indonesia. Hal ini mengacu pada UU kesehatan no.36 tahun 2009 yang menyebutkan organ dan/atau jaringan tubuh dilarang diperjualbelikan dengan dalih apapun. Donasi ginjal harus terjadi atas dasar sukarela dan tanpa imbalan finansial.

Setelah transplantasi, pasien perlu mengonsumsi obat seumur hidup untuk mencegah penolakan organ. Obat-obatan ini, dikenal sebagai imunosupresan, membantu tubuh penerima menerima organ baru dari si donor ginjal. Pasca-transplantasi, pasien perlu rutin melakukan pemeriksaan medis dan mengikuti instruksi dokter untuk memastikan bahwa transplantasi berjalan lancar.

Meskipun transplantasi ginjal bisa sangat meningkatkan kualitas hidup pasien, namun prosedur ini memiliki risiko dan pasien harus memenuhi syarat tertentu untuk menjalani transplantasi ginjal. Pasien harus dalam kondisi kesehatan yang cukup baik selain masalah ginjal mereka. Penyakit parah lainnya, seperti kanker atau penyakit jantung serius, bisa membuat prosedur berisiko tinggi. Jika mempertimbangkan prosedur ini, bicaralah dengan dokter ahli ginjal untuk mendapatkan informasi dan saran yang kalian butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat.